| 0 komentar ]



Di Desa Candikusuma, kesenian Gong Kebyar telah ada sejak tahun 60-an. Kesenian tradisional ini keberadaannya tetap lestari hingga sekarang mengikuti perkembangan yang terjadi.

Di Desa Candikusuma, terdapat dua sekaa (perkumpulan) Gong Kebyar dan tiga sekaa Baleganjur. Satu sekaa gong kebyar berada di bawah naungan Banjar Adat Candikusuma, dan satunya lagi diayomi oleh dua banjar adat, yaitu Banjar Adat Moding dan Banjar Adat Moding Kaja. Sedangkan sekaa baleganjur di samping berada di bawah naungan tiga banjar adat di atas, juga dimiliki oleh Banjar Adat Tetelan.

Kedua sekaa gong kebyar yang ada di Desa Candikusuma ini, juga pernah membentuk sekaa drama gong pada dekade 70-an hingga 80-an. Saat itu keberadaan drama gong masih mendapat apresiasi sangat besar dari masyarakat Bali. Sayangnya, sejak tahun 90-an hingga sekarang, keberadaan siaran televisi dari berbagai stasiun suasta yang ada di negeri tercinta, telah ikut andil “membunuh” eksistensi drama gong, bukan saja di Candikusuma, tetapi juga drama gog di seluruh Bali. Sayang memang.

0 komentar

Posting Komentar